Selasa, 30 November 2010

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan (tulisan)




Banyak sekali orang orang pintar di dunia ini, tetapi mengapa masih banyak pula kemiskinan melanda banyak orang? Setiap tahunnya, semakin banyak para mahasiswa dari universitas universitas terkemuka yang di sahkan menjadi seorang sarjana. Semakin banyak business man yang bermunculan. Tapi semakin banyak pula para gelandangan, pengemis, pengamen dan anak anak jalanan yang kelaparan di luar sana.

Entah siapa yang salah, tetapi ada baiknya hal ini kita selesaikan bersama. Bukankah kita diajarkan untuk hidup saling membantu sejak kita duduk di tingkat sekolah dasar? :)

Ilmu pengetahuan dan teknologi kini berkembang begitu pesat dan cepat. Dunia pada saat ini jauh lebih modern dibandingkan dengan sebelumnya. Namun sayangnya tidak semua orang dapat menikmati hal ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk saat ini hanya bisa dirasakan oleh kalangan ekonomi menengah ke atas, namun bagaimana dengan nasib kalangan ekonomi menengah ke bawah?

yap, jawabannya mereka semakin tertinggal dan terus tertinggal. Kemajuan pesat yang terjadi saat ini dengan cepat pula meninggalkan mereka dalam keterpurukan yang berujung semakin meningkatnya kemiskinan. Mengapa hal ini dapat terjadi? Tak bisakah mereka mendapatkan hal yang sama dengan orang lain. Tanpa dipandang dari segi mampu atau tidaknya ekonomi mereka.

Saya sangat mendukung program pemerintah yang mendukung wajib belajar 9 tahun, bahkan jika bisa, dinaikan lagi menjadi wajib belajar 12 tahun. Dan mari sosialisasikan kepada masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah pentingnya ilmu pengetahuan. Berikan jalur jalur bea siswa kepada mereka agar mereka tetap mampu bersaing di tengah tengah kemajuan hidup ibu kota ini.

Semoga kemiskinan bisa hilang sedikit demi sedikit dengan upaya upaya tersebut, sehingga tidak perlu ada lagi bayi bayi kecil yang malang yang menangis karena kemiskinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar