Selasa, 30 November 2010

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat (tulisan)




Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan. Manusia tidak mampu hidup sendiri, karena kita diciptakan untuk saling membantu. Namun pada kenyataannya, masih banyak segelintir orang yang memandang seseorang dari derajat mereka yang diukur dengan ekonomi. Pantaskah hal itu dilakukan oleh seorang manusia yang merupakan makhluk ciptaan tuhan?

Derajat manusia tidaklah diukur dari kaya atau miskin nya seseorang. tidak diukur dari tampan atau cantiknya seseorang. Semua manusia di bumi ini diciptakan sama, dan tuhan telah menciptakan jalan hidupnya sendiri sendiri. Taukah kalian kalau skenario tuhan adalah skenario terbaik yang pernah ada? Tuhan adalah yang maha benar. Maka sangatlah tidak pantas apabila kita masih mengkotak kotakan golongan dalam kehidupan ini.

Mari kita hidup saling berdampingan, tidaklah perlu ada perbedaan sosial yang tak jelas asal usulnya. Mari hidup bersama, tumbuh bersama, ciptakan lingkungan yang sesuai dengan asas go

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan (tulisan)




Desa dan Kota, dua hal yang hidup saling berdampingan dan saling membutuhkan. Tidak ada yang lebih dominan dan kurang dominan. Karena dua duanya penting dan tidak ada yang lebih penting.


Tapi pada kenyataannya, masih terdapat kecemburuan sosial diantara mereka. Masyarakat desa menyimpan rasa iri kepada masyarakat kota. Kenapa hal ini dapat terjadi? mungkin disebabkan oleh pembangunan yang tidak merata oleh pemerintah. Ya, kenyataannya memang begitu. Lihat saja ibu kota jakarta ini, Semakin banyak gedung gedung pencakar langit yang tinggi menjulang, semakin banyak mall mall yang menyajikan aneka macam barang. Namun semua pembangunan hanya terpusat di ibu kota jakarta saja, hal itu jugalah yang menyebabkan populasi meledak di jakarta.l

Masyarakat desa berbondong bondong datang ke kota dengan membawa sejuta mimpi dan harapan bahwa mereka dapat hidup enak dan tentram di Jakarta. Namun sayangnya, banyak dari mereka yang tidak memiliki modal apa apa. Mereka berpindah tempat dengan bermodal nekat tanpa dibekali ilmu pengetahuan yang cukup.

Ayo pemerintah dan bapak/ibu yang terhormat di gedung gedung tinggi di sana. Buktikan pada kami pertumbuhan dan pembangunan yang merata seperti yang kalian janjikan. Seperti yang kalian ucapkan saat pemilu datang! Berikan kepada kami bukti bukti dari setiap ucapan tersebut. Wujudkan pada kami mimpi yang kalian beri, dan jangan jadikan mimpi mimpi itu hilang termakan ego kalian yang kini nyaman bersandar di gedung tinggi disana.

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan (tulisan)




Banyak sekali orang orang pintar di dunia ini, tetapi mengapa masih banyak pula kemiskinan melanda banyak orang? Setiap tahunnya, semakin banyak para mahasiswa dari universitas universitas terkemuka yang di sahkan menjadi seorang sarjana. Semakin banyak business man yang bermunculan. Tapi semakin banyak pula para gelandangan, pengemis, pengamen dan anak anak jalanan yang kelaparan di luar sana.

Entah siapa yang salah, tetapi ada baiknya hal ini kita selesaikan bersama. Bukankah kita diajarkan untuk hidup saling membantu sejak kita duduk di tingkat sekolah dasar? :)

Ilmu pengetahuan dan teknologi kini berkembang begitu pesat dan cepat. Dunia pada saat ini jauh lebih modern dibandingkan dengan sebelumnya. Namun sayangnya tidak semua orang dapat menikmati hal ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk saat ini hanya bisa dirasakan oleh kalangan ekonomi menengah ke atas, namun bagaimana dengan nasib kalangan ekonomi menengah ke bawah?

yap, jawabannya mereka semakin tertinggal dan terus tertinggal. Kemajuan pesat yang terjadi saat ini dengan cepat pula meninggalkan mereka dalam keterpurukan yang berujung semakin meningkatnya kemiskinan. Mengapa hal ini dapat terjadi? Tak bisakah mereka mendapatkan hal yang sama dengan orang lain. Tanpa dipandang dari segi mampu atau tidaknya ekonomi mereka.

Saya sangat mendukung program pemerintah yang mendukung wajib belajar 9 tahun, bahkan jika bisa, dinaikan lagi menjadi wajib belajar 12 tahun. Dan mari sosialisasikan kepada masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah pentingnya ilmu pengetahuan. Berikan jalur jalur bea siswa kepada mereka agar mereka tetap mampu bersaing di tengah tengah kemajuan hidup ibu kota ini.

Semoga kemiskinan bisa hilang sedikit demi sedikit dengan upaya upaya tersebut, sehingga tidak perlu ada lagi bayi bayi kecil yang malang yang menangis karena kemiskinan.

Diskriminasi (tulisan)




Diskriminasi bukan lagi hal yang tabu di dunia ini. Hampir di setiap tempat di dunia ini, diskriminasi pernah terjadi. bukankah kita sama sama manusia yang diciptakan oleh yang maha satu? tapi mengapa masih ada saja orang orang yang bisa bisanya melakukan diskriminasi terhadap pihak pihak tertentu.

Apabila kita melakukan flashback ke masa lalu dimana terjadi perbedaan kehidupan antara kulit hitam dan kulit putih. Terjadi diskriminasi di kehidupan mereka entah yang bermula darimana. Orang hitam dipandang sebelah mata, dan dibatasi ruang lingkupnya di TANAH AIR nya sendiri. Bisakah itu disebut sebagai hal yang benar?

Tak perlu jauh jauh, di bangsa Indonesia pun pernah mengalami hal serupa. Bangsa kita dijajah oleh bangsa lain. Didiskriminasi dengan seenak enaknya, disuruh kerja ini itu tanpa imbalan upah.

Mari bersama kita hapuskan Diskriminasi dari muka bumi ini. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mampu hidup sendiri, lalu untuk apa masih mengkotak kotakan suatu golongan? untuk apa membagi kasta yang mampu dan tidak? Hidup ini terlalu singkat jika hanya untuk berlomba lomba menunjukkan kekayaan. Mari kita hidup berdampingan dan saling bantu, bukankah seperti itu lebih indah? :)

Kebudayaan (tulisan)




Indonesia adalah negara yang terkenal dengan kebudayaannya yang unik dan beragam. Banyak sekali kebudayaan indonesia yang mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu. Tapi semuanya akan terasa begitu sia sia apabila kita melihat kehidupan sekarang ini. Banyak sekali masyarakat indonesia sendiri yang tidak menghargai budayanya sendiri.

sebagai contoh, banyak dari anak anak indonesia yang sudah tidak hafal lagi ketika ditanya lagu lagu kebangsaan. Rasa cinta kebudayaan kini mudah sekali terkikis karena adanya budaya asing yang masuk begitu bebas di negara kita ini. Masyarakat lebih tertarik terhadap budaya asing yang mereka bilang Trendy.

Pada kenyataannya, sebagai sebuah bangsa kita harus mencintai budaya kita pula. Kita jaga, dan kita lestarikan bersama. Sebuah budaya adalah sebuah anugerah tuhan yang tidak dapat digandakan. Maka oleh karena itu, mari kita cintai budaya kita yang telah tuhan anugerah kan kepada kita.

Pemuda dan Sosialisasi (tulisan)




Pemuda, sebuah kelompok penerus bangsa yang memangku beban dan cita cita. Darah yang mengalir pada para pemuda masihlah sangat labil, sehingga apabila tidak diarahkan ke arah yang seharusnya, dikhawatirkan para pemuda indonesia dapat terjatuh ke jurang kehancuran.

Dewasa ini banyak para pemuda indonesia yang menyesali perbuatannya sendiri. banyak dari mereka tenggelam terlalu jauh terhadap suatu MODE yang mereka anut. Indonesia merupakan sebuah negara berkembang yang memiliki respon yang baik terhadap mode mode yang mengalir dari luar. Namun sayangnya, para pemuda kita banyak yang salah menangkap mode mana yang harus mereka ikuti dan mana yang harus mereka jauhi.

Semoga para pemuda indonesia mampu belajar untuk menanggapi trend global yang ada, semoga mereka mampu menyortir mana yang dapat mereka ikuti dan mana yang tidak, sehingga dapat tumbuh para generasi bangsa yang dapat dibanggakan dan mampu mewujudkan cita cita bangsa ini

Kepadatan Penduduk (Tulisan)




Indonesia, sebuah tanah air yang penuh cerita. Kepadatan penduduk yang semakin hari semakin menjadi seolah dipandang sebelah mata oleh pemerintah. Dapat kita lihat setiap hari, jalanan di kota kota besar indonesia ini semakin macet!! bukankah hal itu merupakan suatu kemunduran? ataukah suatu kebanggaan?

Macetnya jalanan yang semakin hari semakin MENGGILA ini adalah salah satu efek dari semakin padatnya penduduk yang tidak sebanding dengan fasilitas yang ada. dan lagi lagi ibu kota lah yang harus menanggung beban berat. Pertumbuhan penduduk di Indonesia melesat begitu cepat dan apabila pemerintah tidak cepat tanggap dalam menanggapi hal ini, entah apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

seharusnya pemerintah lebih memperketat lagi jalur masuk penduduk dari luar kota ke dalam kota. karena dari kenyataan yang ada, para pendatang yang datang ke ibu kota rata rata hanya BERMODAL NEKAT, tanpa memiliki SDM yang cukup untuk bersaing di kerasnya ibu kota jakarta ini.

jadi mari kita sama sama membantu pemerintah untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk ini, sehingga dapat tercipta indonesia yang semakin teratur :)

Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme

1. Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi

Sikap yang negative terhadap sesuatu, disebut prasangka. Walaupun dapat kita garis bawah bahwa prasangka dapat juga dalam pengertian positif. Tidak sedikit orang orang yang mudah berprasangka, namun banyak juga orang orang yang lebih sukar untuk berprasangka.

1.1 Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi

a. Berlatar belakang sejarah

Orang orang kulit putih di Amerika Serikat berprasangka negative terhadap orang orang negro

b. Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio – cultural dan situasional.

Suatu prasangka muncul dan berkembang dari suatu individu terhadap individu lain atau terhadap kelompok social tertentu.

c. Bersumber dari factor kepribadian

Keadaan frustasi dari beberapa orang atau kelompok social tertentu merupakan kondisi yang cukup untuk menimbulkan tingkah laku agresif.

d. Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

Bisa ditambah lagi dengan perbedaan pandagan politik, ekonomi dan ideology. Prasangka yang berakar dari hal hal tersebut di atas dapat dikatan sebagai suatu prasangka yang bersifat universal.

1.2. Daya upaya untuk mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi

a. Perbaikan kondisi social ekonomi

Pemerataan pembagunan dan usaha peningkatan pendapatan bagi warga Negara Indonesia yang masih tergolong di bawah garis kemiskinan akan mengurangi adanya kesenjangan kesenjangan social antar si kaya dan si miskin.

Melalui pelaksanaan program program pembangunan yang mantap yang didukung oleh lembaga lembaga ekonomi pedesaan seperti BUUD dan KUD, juga melalui program Kredit Candak Kulak, Kredit Modal Kerja Permanen, dan dalam sector pertanian dengan program Intensifikasi Khusus, Proyek Perkebunan Inti Rakyat, juga Proyek Tebu Rakyat.

b. Perluasan kesempatan belajar

Adanya usaha usaha pemerintah dalam perluasan kesempatan belajar bagi seluruh warganegara Indonesia, paling tidak dapat mengurangi prasangka bahwa program pendidikan, terutama pendidikan tinggi hanya dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat menengah dan kalangan atas.

Untuk mencapai jenjang pendidikan tertentu di perguruan tinggi memang mahal, disamping itu harus memiliki kemampuan otak dan modal. Mereka akan selalu tercecar dan tersisih dalam persaingan memperbutkan bangku sekolah. Masih beruntung bagi mereka yang memiliki kemampuan otak. Jika dapat mencapai prestasi tinggi dan dapat dipertahankan secara konsisten, beasiswa yang aneka ragam itu dapat diraih dan kantongpun tidak akan kering kerontang.

c. Sikap terbuka dan sikap lapang

Harus selalu kita sadari bahwa berbagai tantangan yang datang dari luar ataupun yang datang dari dalam negeri, semuanya akan dapat merongrong keutuhan Negara dan bangsa. Kebhinekaan masyarakat berikut sejumlah nilai yang melekat, merupakan basis empuk bagi timbulnya praskangka, diskriminasi dan keresahan.

2. Etnosentrisme

Setiap suku bangsa atau ras tertentu akan memiliki cirri khas kebudayaan yang sekaligus menjadi kebanggaan mereka. Suka bangsa, ras tersebut dalam kehidupan sehari hari bertingkah laku sejalan dengan norma norma, nilai nilai yang mengandung dan tersirat dalam kebudayaan tersebut.

Suku bangsa, ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai salah satu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya. Segala yang berbeda dengan kebudayaan yang mereka miliki dipandang sebagai sesuatu yang kurang baik, kurang estetis, bertentangan dengna kodrat alam dan sebagainya. Hal hal tersebut di atas dikenal sebagai ETNOSENTRISME, yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai nilai dan norma norma kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak, dan dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.

Etnosentrisme nampaknya merupakan gejala social yang universal, dan sikap yang demikian biasanya dilakukan secara tidak sadar. Dengan demikian etnosentrisme merupakanda kecendrungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi Nampak canggung, tidak luwes. Akibatnya etnosentrisme penampilan yang etnosentrik, dapat menjadi penyebab utama kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Etnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar ideology Chauvinisme pernah dianut oleh orang orang jerman pada zaman nazi hitler. Mereka merasa dirinya superior, lebih unggur dari bangsa bangsa lain dan memandang bangsa bangsa lain sebagai inferior, lebih rendah, nista, dsb.

Agama dan Masyarakat


Kaitan Agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figure nabi dalam mengubah kehidupan social, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi, dan sila ketuhanan yang maha esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf.

1. Fungsi Agama

Untuk mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari, yaitu kebudayaan, system social dan kepribadian. Ketiga aspek tersebut merupakan kompleks fenomena social terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia, sehingga timbul pertanyaan, sejauh mana fungsi lembaga agama dalam memelihara system, apakah lembaga agama terhadap kebudayaan sebagai suatu system dan sejauh manakah agama dalam mempertahankan keseimbangan pribadi melakukan fungsinya. Pertanyaan itu timbul sebab, sejak dulu sampai saat ini, agama itu masih ada dan mempunyai fungsi, bahkan memerankan sejumlah fungsi.

Masalah fungsionalisme agam dapat dianalisis lebih mudah pada komitmen agama. Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson (1984) diklasifikasikan berupa keyakinan, praktek, pengalaman, pengetahuan dan konsekuensi

a. Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religious akan menganut pandangan teologis tertentu

b. Praktek agama mencakup perbuatan perbuatan memuja dan berbakti

c. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu

d. Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan bahwa orang orang yang bersikap religious akan memiliki informasi tentang ajaran ajaran pokok keyakingan dan upacara keagamaan

e. Dimensi konsekuensi dari komitmen religious berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.

2. Pelembagaan Agama

Agama begitu universal, permanen, dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, akan sukar memahami masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah, apa dan mengapa agama ada. Unsur unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur agama. Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe

a. Masyarakat yang terbelakang dan nilai nilai sacral

Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi dan terbelakang. Anggota masyarakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat sifatnya :

1. Agama memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nlai masyarakat secara mutlak

2. Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga relative belum berkembang, agama jelas menjadi focus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini nilai nilai agama sering meningkatkan konservatisme dan menghalangi perubahan

b. Masyarakat Praindustri yang sedang berkembang

Keadaan Masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap masyarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sakaral dan yang sekluar itu sedikit banyaknya masih dapat dibedakan. Fase fase kehidupan social diisi dengan upacara upacara tertentu. Di lain pihak, agama tidak memberikan dukungan sempurna terhadapa aktivitas sehari hari; agama hanya memberikan dukungan terhadap adat istiadat, dan terkadang merupakan suatu system tingkah laku tandingan terhadap system yang telah disahkan.

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

1. Ilmu Pengetahuan

Di kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur yang diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhan karena bermacam macam pandangan dan teori, diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah. Bukan membahas tujuan ilmu, melainkan mendukung dalam mencapai tujuan ilmu itu sendiri, sehingga benar benar objektif, terlepas dari prasangka pribadi yang bersifat subjektif. Sikap yang bersifat ilmiah itu meliputi empat hal :

a. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif

b. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi.

c. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu

d. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali

2. Teknologi

Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai suatu seni yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi.

Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki cirri cirri sebagai berikut :

a. Rasionalitas, artinya tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional

b. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah

c. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis

d. Teknis berkembang pada suatu kebudayaan

e. Monisme

f. Universalisme

g. Otonomi

3. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Masyarakat seperti nilai dan moral, sebab kurangnya kendali demikian konsekuensinya jauh lebih buruk. Upaya untuk menjinakkan teknologi diantaranya :

1. Mempertimbangkan atau kalau perlu mengganti criteria utama dalam menolak atau menerapkan suatu inovasi teknologi yang didasarkan pada keuntungan ekonomis atau sumbangannya kepada pertumbuhan ekonomi.

2. Pada tingkat konsekuensi social, penerapan teknologi harus merupakan hasil kesepakatan ilmuan social dari berbagai disiplin ilmu.

4.) Kemiskinan

Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki cirri cirri sebagai berikut :

a. tidak memiliki factor produksi sendiri

b. Tidak memiliki kemungkinan untuk meperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri

c. Tingkat pendidikan mereka rendah

d. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas

e. Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan

Kalau kita menganut teori fungsionalis dari statifikasi, maka kemiskinan pun memiliki sejumlah fungsi yaitu :

1. Fungsi Ekonomi

2. Fungsi Sosial

3. Fungsi Kultural

4. Fungsi Politik

Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi, bukan berarti menyetujui lembaga tersebut, tetapi karena kemiskinan berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.